Sunday, September 27, 2015 0 comments

Why It Has to Be You



From the time I realized that I have no place beside you, I've walked away ...
I told myself to go as far as I could, so that there would be no more you ...

But why ... after all this journey I've gone through
It's always be you .. again and again ... ?

Why it has to be you
Standing in the place that I plan to go ...
In the final destination that I want to reach ... 

To reach this far, I've walked away even with no good bye 
I was confidence that I left you and your memories behind
But everything suddenly seems useless
When you're standing there, in the place I want to take a final rest

Why it has to be you .. 
Someone who even dont even realize that I've been there ....



pic taken from here

Sunday, September 20, 2015 0 comments

Just Friend - Lang Leav


Friday, September 18, 2015 0 comments

Time to Walk Away ....


Sudah lebih dari 15 menit kita duduk dalam diam.

Aku sibuk mencari kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan ini, tapi tetap saja gagal. Aku melirik sekilas. Di sampingku engkau juga seperti tidak berniat untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata. Sesekali kau menengadahkan wajahmu ke langit, kemudian menatap lurus ke ujung cakrawala dan sesekali menunduk memainkan pasir di seputaran telapak kakimu.

Aku lelah ... Ini bukan penyelesaian yang aku inginkan. Kalau boleh jujur, aku lebih suka perdebatan, teriakan atau tangisan ... Semuanya melelahkan, tapi setidaknya aku tau akan ada akhirnya.

Menit ke 30, aku menyerah. Aku bangkit

"Aku pergi ..." Ujarku cepat.

Gerakan tanganmu cepat menahanku. Aku tertahan. Mata kita bertatapan. 

Pandangan itu lagi ... Matamu seolah memohonku untuk tetap tinggal ...

Aku goyah ... Batinku bergolak ... 

Haruskah aku tinggal seperti permohonan mu? atau mengikuti logika ku untuk segera beranjak pergi ?
"I need you ... You're the one that always be there for me"
"Then choose me .. and leave her"
"but I love her"
Pembicaraan terakhir kita berkelebat dalam ingatanku ...

Kukibaskan pelan tanganku ... segera beranjak pergi sebelum aku berubah pikiran lagi ...



Air mataku membuncah .... 

Semoga untuk yang terakhir kalinya ...



I've loved you enough to stand by you, be there when you need me, spare my shoulder for you to be leant 
But I decide to love myself more by stop believing that some day you'll look at me as the one who deserve your love




Pic taken from here


Thursday, September 17, 2015 0 comments

Gagal lagi ...

Aku melirik Alba di pergelangan tanganku ...
Jarum pendek di angka 10 dan jarum panjangnya mengarah ke angka 5. 10.05 malam ....

Tinggal 2 jam kurang 5 menit lagi hari akan berganti .. 
Batinku bergumam ...

Aku tersenyum samar ... Sepertinya resolusi ku hari ini berjalan lancar ...

Malam semakin larut, satu per satu orang-orang melangkah pergi ...
Meninggalkan study area yang selalu padat di jam-jam sibuk ...

Aku mulai mengemasi laptop ku .. Menata kertas coretan yang dari tadi berserakan ke dalam ransel ...

Kertas terakhir yang kumasukkan beriringan dengan denting suara HP tanda sebuah pesan masuk.

Hatiku tiba-tiba berdetak kencang ...

Please ... jangan sampai ...
Tanpa sadar aku bergumam ...

Sebaris pesan masuk, aku melirik pengirimnya ....
Desahan nafas beratku terdengar ...

Aku gagal lagi ... 






Lagi-lagi aku gagal memintamu pergi dari hidupku ...




pic taken from here


Wednesday, September 2, 2015 0 comments

Morning Talk



"Kamu percaya pada cinta pada pandangan pertama?"

Aku mendelik. Sedari tadi sebenarnya aku sudah menyadari kau sedang dalam mood yang sangat baik pagi ini. Berlari-lari kecil menghampiriku dengan senyum terkembang sempurna. Tapi pertanyaan tentang cinta sepagi ini ? C'mon ....

"Kalau yang ketemunya Leonardo ama Kate Winslet siy percaya"

"Woiii ... Seriusan !!" Jawaban asal-asalanku berbuah bumerang. Kau spontan menaikkan volume suaramu sambil mendekatkan mukamu ke arahku . Membuatku terlonjak kaget. Aku melotot dan kau memasang tampang pura-pura kesal ...

Oops, ada yang serius rupanya, aku membatin.

"Ouh well .... Of course not" Jawabku santai

"Why not?" Kamu terus mencecarku ...

Tunggu .. tunggu ... ada apa ini ?

"Heh ? Is it a real question?" Aku melihatmu mengangguk mulai tak sabar

"Don't tell me that you believe in that kind of love. C'moon ..."

"Why not?" Kali ini pertanyaan yang sama berulang. Bedanya, itu keluar dari mulutmu

"He ? Are you serious ?" Aku kembali menampakkan keterkejutanku ... Hellow, love at the first sight ? Jaman sekarang ???

"1000 persen" Jawabmu mantap

"But .. why?" Aku rasa mukaku masih menyiratkan keheranan ketika pertanyaan berikutnya keluar dari mulutku

"No, girl .. You should answer me first. Aku nanya duluan. So, why are you against it?" Kau terus mendesak ... Ok, it looks so serious now

"Ouh well ... I'm not against it. Just dont believe in it ...." Kalimatku masih menggantung dan kau mulai tak sabar menunggu penjelasanku.

"Mmm ... for me it's so simple. How come you fall for someone u even dont know. Cuma ngeliat wajah langsung jatuh cinta ? It's non sense ..." Lanjutku

"it's possible, you know" Potongmu ...

"Kalo suka sih mungkin aja .. Tapi cinta ? It takes time to call it love. You need to know somebody very well to decide to love her or not. Bagaimana mungkin kamu bisa jatuh cinta kalau kamu bahkan tidak tau bagaimana sifatnya ? Kekurangannya bisa diterima atau ga ... Kebiasaan-kebiasaanya ... " Kali ini aku berargumen panjang kali lebar.

"But, to know people that well, you need to become friend first ... Love grows from friendship ? I dont think it works for me" Kau memotongku untuk kesekian kalinya.

"Why not?" Pertanyaan yang sama muncul ketiga kalinya pagi ini.

"Yeah ... Kalau kamu sudah kelamaan bergaul dengan seseorang, kamu akan sangat terbiasa dengan kehadirannya. Let's say you'll get comfortable to each other. But, that's it ... not more than that. Hanya kenyamanan. Bukan special feeling called love. Ga akan ada perasaan kangen kalo ga ketemu. Perasan berbunga-bunga pas ngeliat senyumnya. With friend, everything will be so flat ... No special feeling will be there ..."

"How can you be so sure about that?"

"Ok, let me take an example ... Between me and you .... We've been friends for more than 10 years ... Spending so much time together. Kamu sudah tau baik buruknya aku, dan bahkan aku sudah familiar dengan tampang kusutmu pas bangun tidur .... There's no way special feeling will come between us, rite ?" Jelasmu panjang lebar ...

Aku tertegun ... Sekilas kulihat wajahmu yang terlihat begitu yakin dengan pendapatmu barusan ... Aku kehilangan kata-kata untuk melanjutkan perdebatan pagi kita ...

"Wooi .. kok diam ? How do you think ? Do you agree with me now ?" Ternyata kau belum mau menutup bahasan ini

Tanpa kusadari aku menggeleng dan itu membuatmu makin tak sabaran

"Ok, now convince me ... simply give me an example love that grows from friendship"

Aku kembali terdiam ... Aku punya jawabannya, hanya tidak tau bagaimana mengungkapnya

I have solid example anyway, that's love grows in me for you ....



Melbourne, 02 Sept 2015
Pic taken from here





 
;