Sudah lebih dari 15 menit kita duduk dalam diam.
Aku sibuk mencari kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan ini, tapi tetap saja gagal. Aku melirik sekilas. Di sampingku engkau juga seperti tidak berniat untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata. Sesekali kau menengadahkan wajahmu ke langit, kemudian menatap lurus ke ujung cakrawala dan sesekali menunduk memainkan pasir di seputaran telapak kakimu.
Aku lelah ... Ini bukan penyelesaian yang aku inginkan. Kalau boleh jujur, aku lebih suka perdebatan, teriakan atau tangisan ... Semuanya melelahkan, tapi setidaknya aku tau akan ada akhirnya.
Menit ke 30, aku menyerah. Aku bangkit
"Aku pergi ..." Ujarku cepat.
Gerakan tanganmu cepat menahanku. Aku tertahan. Mata kita bertatapan.
Pandangan itu lagi ... Matamu seolah memohonku untuk tetap tinggal ...
Aku goyah ... Batinku bergolak ...
Haruskah aku tinggal seperti permohonan mu? atau mengikuti logika ku untuk segera beranjak pergi ?
"I need you ... You're the one that always be there for me"
"Then choose me .. and leave her"
"but I love her"
Pembicaraan terakhir kita berkelebat dalam ingatanku ...
Kukibaskan pelan tanganku ... segera beranjak pergi sebelum aku berubah pikiran lagi ...
Air mataku membuncah ....
Semoga untuk yang terakhir kalinya ...
I've loved you enough to stand by you, be there when you need me, spare my shoulder for you to be leant
But I decide to love myself more by stop believing that some day you'll look at me as the one who deserve your love
Pic taken from here
0 comments:
Post a Comment