Aku melirik Alba di pergelangan tanganku ...
Jarum pendek di angka 10 dan jarum panjangnya mengarah ke angka 5. 10.05 malam ....
Tinggal 2 jam kurang 5 menit lagi hari akan berganti ..
Batinku bergumam ...
Aku tersenyum samar ... Sepertinya resolusi ku hari ini berjalan lancar ...
Malam semakin larut, satu per satu orang-orang melangkah pergi ...
Meninggalkan study area yang selalu padat di jam-jam sibuk ...
Aku mulai mengemasi laptop ku .. Menata kertas coretan yang dari tadi berserakan ke dalam ransel ...
Kertas terakhir yang kumasukkan beriringan dengan denting suara HP tanda sebuah pesan masuk.
Hatiku tiba-tiba berdetak kencang ...
Please ... jangan sampai ...
Tanpa sadar aku bergumam ...
Sebaris pesan masuk, aku melirik pengirimnya ....
Desahan nafas beratku terdengar ...
Aku gagal lagi ...
Lagi-lagi aku gagal memintamu pergi dari hidupku ...
pic taken from here
"Kamu percaya pada cinta pada pandangan pertama?"
Aku mendelik. Sedari tadi sebenarnya aku sudah menyadari kau sedang dalam mood yang sangat baik pagi ini. Berlari-lari kecil menghampiriku dengan senyum terkembang sempurna. Tapi pertanyaan tentang cinta sepagi ini ? C'mon ....
"Kalau yang ketemunya Leonardo ama Kate Winslet siy percaya"
"Woiii ... Seriusan !!" Jawaban asal-asalanku berbuah bumerang. Kau spontan menaikkan volume suaramu sambil mendekatkan mukamu ke arahku . Membuatku terlonjak kaget. Aku melotot dan kau memasang tampang
Oops, ada yang serius rupanya, aku membatin.
"Ouh well .... Of course not" Jawabku santai
"Why not?" Kamu terus mencecarku ...
Tunggu .. tunggu ... ada apa ini ?
"Heh ? Is it a real question?" Aku melihatmu mengangguk mulai tak sabar
"Don't tell me that you believe in that kind of love. C'moon ..."
"Why not?" Kali ini pertanyaan yang sama berulang. Bedanya, itu keluar dari mulutmu
"He ? Are you serious ?" Aku kembali menampakkan keterkejutanku ... Hellow, love at the first sight ? Jaman sekarang ???
"1000 persen" Jawabmu mantap
"But .. why?" Aku rasa mukaku masih menyiratkan keheranan ketika pertanyaan berikutnya keluar dari mulutku
"No, girl .. You should answer me first. Aku nanya duluan. So, why are you against it?" Kau terus mendesak ... Ok, it looks so serious now
"Ouh well ... I'm not against it. Just dont believe in it ...." Kalimatku masih menggantung dan kau mulai tak sabar menunggu penjelasanku.
"Mmm ... for me it's so simple. How come you fall for someone u even dont know. Cuma ngeliat wajah langsung jatuh cinta ? It's non sense ..." Lanjutku
"it's possible, you know" Potongmu ...
"Kalo suka sih mungkin aja .. Tapi cinta ? It takes time to call it love. You need to know somebody very well to decide to love her or not. Bagaimana mungkin kamu bisa jatuh cinta kalau kamu bahkan tidak tau bagaimana sifatnya ? Kekurangannya bisa diterima atau ga ... Kebiasaan-kebiasaanya ... " Kali ini aku berargumen panjang kali lebar.
"But, to know people that well, you need to become friend first ... Love grows from friendship ? I dont think it works for me" Kau memotongku untuk kesekian kalinya.
"Why not?" Pertanyaan yang sama muncul ketiga kalinya pagi ini.
"Yeah ... Kalau kamu sudah kelamaan bergaul dengan seseorang, kamu akan sangat terbiasa dengan kehadirannya. Let's say you'll get comfortable to each other. But, that's it ... not more than that. Hanya kenyamanan. Bukan special feeling called love. Ga akan ada perasaan kangen kalo ga ketemu. Perasan berbunga-bunga pas ngeliat senyumnya. With friend, everything will be so flat ... No special feeling will be there ..."
"How can you be so sure about that?"
"Ok, let me take an example ... Between me and you .... We've been friends for more than 10 years ... Spending so much time together. Kamu sudah tau baik buruknya aku, dan bahkan aku sudah familiar dengan tampang kusutmu pas bangun tidur .... There's no way special feeling will come between us, rite ?" Jelasmu panjang lebar ...
Aku tertegun ... Sekilas kulihat wajahmu yang terlihat begitu yakin dengan pendapatmu barusan ... Aku kehilangan kata-kata untuk melanjutkan perdebatan pagi kita ...
"Wooi .. kok diam ? How do you think ? Do you agree with me now ?" Ternyata kau belum mau menutup bahasan ini
Tanpa kusadari aku menggeleng dan itu membuatmu makin tak sabaran
"Ok, now convince me ... simply give me an example love that grows from friendship"
Aku kembali terdiam ... Aku punya jawabannya, hanya tidak tau bagaimana mengungkapnya
I have solid example anyway, that's love grows in me for you ....
Melbourne, 02 Sept 2015
Pic taken from here
Aku rasa aku punya alasan yang cukup masuk akal kenapa dari awal aku tidak pernah merasa tertarik padamu. Tidak ada yang istimewa dari fisikmu … Semuanya standar .. Biasa-biasa saja.
Dan kau sendiri tahu seperti apa aku.
Aku mungkin bukan pria paling tampan sejagad. Tapi senyumku cukup membuat banyak wanita tergoda. Tidak satu dua kali aku menerima pernyataan cinta dari wanita-wanita di luar sana. Kebanyakan dari mereka bahkan kurasa sesuai dengan tipeku: Cantik, imut, sangat menarik …
Dan kau pasti sangat tau …
Bagaimana wanita-wanita yang dekat denganku selama ini. Betapa menariknya mereka. Dan aku yakin tidak hanya aku yang mengakui itu. Banyak pria di luar sana pasti punya pemikiran serupa. Bahkan kau sebagai wanita pun pasti berpendapat sama …
Jadi wajar kan kalau pada akhirnya aku tidak memiliki perasaan khusus padamu. Juga tidak aneh kalau sedari awal aku tidak melirikmu …
Yang tidak masuk akal itu adalah …
Kenapa setelah kupastikan padamu tidak ada tempat untukmu di sisiku, ada rasa tidak nyaman yang hinggap di dadaku. Kenapa ada rasa sakit yang hadir di hati ini ketika melihatmu berusaha keras menahan air mata yang mendesak keluar ketika aku menolakmu. Kenapa tiba-tiba aku ikut merasa patah hati ketika melihat kau berbalik pergi.
Jadi apa ini namanya ?
Kenapa hati ini terasa hampa, ketika kemudian kau sepenuhnya hilang dari pandanganku dan kau tidak pernah lagi hadir menemani hari-hariku, Kenapa tiba-tiba aku begitu merindukan sosokmu.
Lalu kenapa hatiku terus menanyakanmu. Di mana engkau yang biasanya selalu setia menjadi pendengar untuk keluh kesahku. Ke mana perginya seseorang yang sebelumnya tidak pernah absen menyemangatiku.
Kau tidak cantik … Kau hanya selalu hadir di sisiku di saat suka dan dukaku. Kau hanya selalu ada setiap kubutuhkan. Kau hanya selalu hadir untuk menopangku di saat aku lelah. Kau hanya selalu muncul memberikan semangat ketika aku ingin menyerah …
Kau tidak cantik … Tapi kau selalu ada di sisiku.
Kau tidak cantik … Tapi tanpa ku sadari telah mengisi hatiku
Kau tidak cantik … Tapi aku rindu
Pic taken from here
Jika saja aku memiliki sedikit saja keberanian untuk memperjuangkanmu,
semuanya mungkin akan berbeda
Barangkali saat ini kita sedang bercengkrama menghabiskan malam
Sambil ditemani gelak tawa malaikat kecil buah cinta kita
Atau mungkin saja aku sedang sibuk mengomelimu
yang kembali membuat lemari berantakan,
sibuk mencari kaos kumal favoritmu yang aku sembunyikan jauh-jauh
karna sudah tidak lagi layak untuk kau kenakan
Bisa saja saat ini kau sedang memandangiku
sambil mendengarkan rentetan keluhan yang keluar dari mulutku
tentang perdebatan tanpa akhir dengan atasanku di kantor yang menyebalkan
Atau bisa saja kita hanya duduk saling bersandar,
ditemani pisang goreng dan teh manis hangat
Menonton klub favoritmu sedang bertanding di belahan dunia sana
Tentu saja aku akan ikut teriak-teriak gembira ketika klub mu menang
walaupun aku sendiri tidak pernah mendukung mereka
* * *
* * *
Jika saja aku memiliki sedikit saja kenekatan
Untuk mengutarakan rasa ini padamu
Semuanya mungkin tak lagi sama
Barangkali kau sedang sibuk menghindariku
Ketika kita tak sengaja bertemu
Ketika kita tak sengaja bertemu
Kau mungkin akan memalingkan muka seakan tidak mengenalku
atau sengaja mengambil jalan yang berbeda agar tidak berpapasan denganku
Bisa jadi kau tidak akan pernah lagi muncul di hadapanku
Kau mungkin akan menolak menghadiri semua acara yang aku hadiri
Demi menjauh dariku, agar tidak perlu melihatku lagi
Demi menjauh dariku, agar tidak perlu melihatku lagi
Mungkin saja saat ini kau sudah menghapus namaku dari hidupmu
Tidak lagi pernah ada bayanganku yang kau simpan di memorimu
Tidak lagi ada namaku yang terlintas di benakmu
* * *
* * *
Aku tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi,
Jika saja aku memutuskan mengakui semuanya padamu
Mungkin impianku akan terwujud, atau justru akan hancur berantakan
Mungkin saja akan ada bahagia di ujung kisah kita
Ataukah berakhir dengan duka untukku
Maka akhirnya jalan inilah yang kupilih
Menjadi pengecut dengan hanya puas memandangmu diam-diam
Ikut tersenyum ketika kau berbagi cerita bahagia
Hadir menguatkanmu ketika kesedihan menerpa
Hanya ini yang akhirnya mampu aku perjuangkan
Karena pada dasarnya diri ini tak siap untuk kehilangan
Maka biarlah aku di sini
Menjaga asa untuk tetap menjadi seorang teman
Karena pada dasarnya diri ini tak siap untuk kehilangan
Maka biarlah aku di sini
Menjaga asa untuk tetap menjadi seorang teman
Pic taken from here
Somewhere there's someone who dreams of your smile,
and finds in your presence that life is worth while.
So when you are lonely, remember it's true
Somebody somewhere is thinking of you
-K.Blackburn-
And I always hope that this someone would be you ...
Will ya ... ?
Melbourne, August 11, 2014
---
Pic taken from here
Here I go again ... Same place, same feeling, same circumstances
Entah sudah malam minggu keberapa aku habiskan di tempat ini. Sendirian tentunya ... tidak seperti banyak pasangan atau keluarga yang datang dan pergi. Pastilah .. siapa pula yang mau menghabiskan malam minggunya di tempat ini ... SENDIRIAN
Sebegitu desperatenya kah aku ? Entahlah .... mungkin sebagian besar pelayan cafe yang sudah mengenaliku akan berpikir sama. Begitu juga beberapa kelompok musik performer tetap di cafe ini. Mungkin juga barangkali sebagian orang yang rutin mengunjungi tempat ini. Atau bahkan kalau saja pertanyaan itu ditujukan pada diriku sendiri ? Aku tidak yakin bisa mencari jawaban lain
Jadi ya .. berakhirlah aku di sini .. dengan kesendirian yang sama
Ini mungkin pertama kalinya dalam hidupku, akhirnya aku membuang jauh-jauh logika dan menuruti keinginan hati yang sebenarnya juga sulit untuk dimengerti. Walaupun seorang wanita, orang-orang bilang logikaku bisa diandalkan. Teman-teman wanitaku seringkali meminta saran yang seharusnya mereka mintakan kepada para pria di luar sana, atau teman-teman priaku yang seringkali butuh pendengar tapi terlalu gengsi bicara di kalangan berjenis kelamin sama, pada akhirnya punya tempat menumpahkan isi hati dan otaknya.
Lalu kemana logika yang sering aku agung-agungkan ? Entah sudah masuk ke kotak yang mana ... yang kuncinya juga sudah terlempar jauh .. hilang entah kemana.
Jadilah aku masih di sini,. Menuruti keinginan hati untuk mencari kesempatan kembali bertemu denganmu lagi. Seperti waktu-waktu yang dulu pernah kita habiskan di tempat ini. Sedikit asa bahwa Tuhan akan memberikan jalan untuk mempertemukan dan membiarkan kita mengulang kenangan yang pernah dirasa ...
Atau setidaknya ... pada akhirnya memberikan kekuatan agar aku kembali memungut sisa logika dan menyadarkan bahwa sudah saatnya berhenti menumbuhkan harapan
Maka aku akan terus menunggu .... untuk mendapatkan atau melepaskan ...
Bandung, Mei 14, 2014
Pic taken from here
Subscribe to:
Posts (Atom)